Kenapa Umur Ghalib Ummat Nabi Muhammad Cuman 63 Tahun ?
Salah satu bukti terlalu besarnya kasih dan sayang Allah terhadap Ummat baginda Rasuluna Muhammad Shalallahu alaihi wasallam adalah...
Wajah itu jelas memancarkan ketulusan yang mendalam, terlihat mata yang terus menerus berbinar-binar, kata kata yang tersentak perlahan, merajut keheningan di waktu itu. Sesekali tangan itu bergerak menyapu air mata yang tak di sengaja keluar membasahi kulit pipi yang sudah sangat lelah melawan panas Nya terik mentari sejarah.
Tgk H Hasanuddin namanya, Abu imum Syiek sapan akrabnya. Beliau orang tua sekaligus guru kami. Abu Imum Syiek adalah pelaku sejarah berdiri, bertahan dan berkembangnya Lembaga pendidikan islam yang di beri nama Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda Gampong Paloh Gadeng ( DMDH ).
Hari itu. Panitia pelaksana kegiatan ta'aruf sekaligus Peusijuek ( tepung tawar ) Thalabah Baru tahun ajaran 1443-1444 H mengundang Abu Imum Syiek untuk hadir membacakan doa sekaligus memberikan sedikit gambaran tentang sejarah berdirinya DMDH. di hadapannya nampak sebuah buku catatan kecil bersampul biru yang sengaja di bawanya. Benar rupanya, buku itu adalah saksi sekaligus bukti sejarah yang di simpan Abu Imum Syiek.
Tibalah waktunya Abu Imum Syiek memaparkan sejarah yang di perankan langsung oleh beliau. Beliau bercerita bahwa sebenarnya tempat yang sekarang di huni ribuan pelajar putra dan putri ini sudah ada semenjak tahun 1953 M dimana kala itu di asuh oleh seorang guru ahli Qiraah yang bernama Syekh Yusuf. Dan setelah Syekh Yusuf berpulang ke Rahmatullah Dayah yang berlokasi tepat di sebelah barat PT pupuk Iskandar muda ini di asuh oleh Tgk H Ramli dan abu Imum Syiek itu sendiri selama beberapa tahun.
Hingga pada akhir tahun 1985 Abu Imum Syiek dan Tgk H Ramli berumbuk sehingga berinisiatif untuk meminta salah seorang guru kepada abu Tumin di Blang Bladeh untuk mengasuh dayah tersebut yang kala itu masih berstatus balai pengajian. Proses itu panjang. Sangat panjang. Abu Imum Syiek harus beberapa kali bolak-balik ke Bireun untuk mewujudkan keinginan nya bersama Tgk H Ramli untuk mendapatkan seorang guru yang akan mengasuh kembali Dayah yang sempat di asuh oleh kedua beliau tersebut.
Kedatangan kali pertama Abu tidak meberikan jawaban, kedatangan kedua Abu juga belum bisa memberikan jawaban. Kala itu Abu hanya berpesan untuk kedatangan selanjutnya harus di dampingi pemerintah desa yang meliputi Geushik Gampong, imum Gampong, dan unsur tuha peut Gampong, datang lah waktu kali ke tiga abu Imum Syiek datang menghadap Abu Tumin dengan Syarat yang telah di berikan. Barulah kala itu Abu memberikan salah seorang guru yang sempat menjadi rais am di dayah tersebut. Namun abu Imum syiek telah memiliki pilihan nya sendiri yang ingin dimintakan persetujuan dan izin dari Abu tumin. Abu Imum Syiek Berkata kepada Abu Tumin.
" adak jeut Tgk puteih Abu jok keulon ( sapaan Akrab Allah Yarham Abu Paloh Gadeng kala itu )
" Abu tu terdiam ..
Lagi lagi abu meminta Waktu untuk mempertimbangkan permintaan Abu Imum Syiek.
Kemudian pada kali yang ke empat Abu Imum syiek datang untuk menayangkan kembali jawaban dari permintaannya kepada Abu Tumin. Baru lah Abu memberikan kabar bahagia kepada Abu imum Syiek bahwa beliau akan menyetujui permintaan beliau dengan beberapa syarat. Di antara Syarat yang di Ceritakan Abu Imum Syiek adalah, Abu meminta Kesiapan Abu Imum Syiek untuk mendatangkan unsur pemerintah kecamatan meliputi camat, Kapolsek, danramil, dan tokoh kecamatan lainnya untuk Bertemu Dengan Abu Tumin.
Hingga Cerita hari itu di tutup Abu Imum Syiek dengan kata kata.
" Semoga Allah Yarham Abu .... ( Abu Imum Syiek terdiam )
Matanya mulai Berkaca-kaca. Beliau seakan menahan sesuatu yang penulis pahami bahwa beliau sedang menahan rasa sedih yang mendalam. Sesekali tangan nya bergerak menyeka air mata yang tak henti menetes Terkenang sesuatu yang mungkin tidak penulis pahami apa yang ada dalam relung hati Abu Imum Syiek.
Suasana Hening beberapa saat. Hingga pada akhirnya Abu Imum Syiek menutup pembicaraannya dengan salam. Dan meminta izin untuk meninggalkan tempat acara Karena tidak ada lagi yang sanggup di ucapkan. Beliau mulai melangkah pergi Sembari tak henti menyapu air mata yang terus menerus mengalir.
Karenanya Setelah mendengar, melihat dan merasakan langsung ketulusan yang sangat nyata dari seorang Tgk H Hasanuddin ( Abu Imum Syiek Mesjid Jama'ah Darul Huda ) Secara Sepihak penulis ingin menobatkan sebuah Gelar sekaligus tajuk tulisan sederhana ini dengan sebutan.
Masukkan E-mail Anda Untuk mendapatkan Berita terupdate di website kami.